Arifa Maftuhah

Farmakogenomik adalah pemanfaatan ilmu dan teknologi genomik dalam penciptaan, penemuan dan pengembangan obat serta penggunaannya dalam diagnosis dan terapi penyakit.  Toksikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari efek bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan. S ukun ini sangat penting karena bahan utama atau sampel yang dimana sukun ini merupakan salah satu tumbuhan Indonesia yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit. Bagian tumbuhan sukun yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat adalah buah, karena kaya akan serat. Daun sukun merupakan bagian lain yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit. daun sukun berpotensi dikembangkan sebagai obat karena aktivitas farmakologi dan kandungan kimianya yang unik. https://youtu.be/dEskvcPptZE  

Menemukan dan mengidentifikasi senyawa bioaktif sangat penting untuk memperoleh sifat antidiabetes dari ekstrak etil asetat pada tanaman ekstrak daun garcinia cowa atau dikenal dengan manggis cowa.   https://youtu.be/qRCPjaExRik

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dikenal sebagai kelas penting agen terapi untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Aktivitas farmakologis NSAID disebabkan oleh penghambatan biosintesis prostaglandin dari asam arakidonat melalui penghambatan siklooksigenase. https://youtu.be/1jtkvlcT9gI

Distribusi obat pd reseptor dan sisi kehilangantergantung dari sifat kimia fisika molekul obat, seperti kelarutan dalam lemak/air, derajationisasi, kekuatan ikatan obat – reseptor, kekuatan ikatan obat-sisi kehilangan dan sifatdari reseptor atau sisi kehilangan. https://youtu.be/3nlM1d7FHjQ  

Isolasi yang dipandu bioassay merupakan strategi yang paling umum untuk menyaring kumpulan besar ekstrak dan fraksi tumbuhan aktif untuk menemukan prinsip aktif dari senyawa yg di ekstraksi.   https://youtu.be/KTKHZn-JoNs

Pemurnian dalam konteks kimia adalah  pemisahan fisik bahan kimia yang diinginkan dari bahan asing atau pencemar . Hasil murni dari proses pemurnian yang berhasil disebut isolat.  Proses pembuatan peptida bioaktif ini memanfaatkan proses sintesis organik, Microwave Assisted Extraction (MAE), hidrolisis kimia, dan hidrolisis enzim. Selanjutnya dilakukan proses pemurnian peptida bioaktif dengan menggunakan metode kromatografi eksklusi gel, kromatografi penukar ion, dan kromatografi cair kinerja tinggi. Beberapa peptida bioaktif yang memiliki aktivitas terhadap protein PBP3 dari Staphylococcus aureus, diantaranya adalah pelteobagrin, myxinidin, pleurocidin, dan pardaxin-P1.  https://youtu.be/pzD_BEJo0Gg